KIMCIPEDES.COM, INDRAMAYU | Kapolsek Pameungpeuk Polresta Bandung Polda Jabar Kompol Imron Rosyadi, S.Ag., melaksanakan silaturahmi bersama para ibu-ibu pengajian di Desa Arjasari. Silaturahmi yang bertajuk "Jumat Curhat" ini dilaksanakan di Masjid Al Wahyu Kp. Arjasari Rt.02 Rw.06, Desa Arjasari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/02/2023).
Pada saat itu, Kapolsek Pameungpeuk Polresta Bandung mendengarkan keluhan para ibu terkait issue penculikan anak di media sosial. Dimana para ibu-ibu pengajian di Kp. Arjasari merasa khawatir terhadap issue tersebut kepada anak-anaknya.
Kapolresta Bandung Kombes Pol. Kusworo Wibowo, SH., S.I.K., M.H., melalui Kapolsek Pameungpeuk Kompol Imron Rosyadi, S.Ag., menuturkan, kegiatan ini bagian dari pada upaya Polri agar lebih dekat dengan masyarakat. Sehingga dapat mengetahui kondisi dilapangan secara cepat dan dilakukan penindakan lebih cepat agar tidak menimbulkan gangguan kamtibmas.
"Jumat Curhat minggu ini saya melakukan silaturahmi bersama ibu ibu pengajian Kp. Arjasar Rt.02 Rw.06. Saya mendengarkan semua keluahan para ibu terkait issue saat uni yang sedang ramai diperbincangkan yakni issue Penculikan Anak," kata Kompol Imron Rosyadi.
Kapolsek Pameungpeuk Polresta Bandung menuturkan, terkait issue tersebut para ibu diminta tidak mudah percaya tetatpi tetap harus waspada. Untuk itu para ibu agar bisa melakukan kroscek terlebih dahulu atau bisa melaporkan ke aparat keamanan dilingkungan masing-masing apabila mendapatkan telepon gelap tentang penculikan anak.
"Kami mohon kerjasama semua pihak, terutama para ibu yang hadir disini untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan tetap selalu bijak dalam bermedia sosial. Kami tidak akan sanggup menjaga Arjasari dan Pameungpeuk yang begitu luas tanpa dukungan semua pihak. Mari kita sama-sama jaga daerah lingkungan sekitar kita agar tetap aman dan kondusif," kata Kompol Imron Rosyadi.
Kapolsek Pameungpeuk Polresta Bandung juga berpesan kepada para ibu agar lebih selektif dalam pengawasan anak-anaknya. Tertutama selektif mengajarkan anak untuk tidak jajan yang aneh-aneh dan berpotensi terdapat kandungan berbahaya pada makanan tersebut. "Ini kami sampaikan guna mencegah dan melindungi anak dari bahan berhaya pada makanan. Sehingga anak sehat dan cerdas," kata Kompol Imron Rosyadi.
** M. Edwandi
Posting Komentar