KIMCIPEDES.COM, BANDUNG BARAT | Serma Epi Nana Rukmana, Dansub 16 Sektor 22 Citarum Harum bertempat di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, berkarya olah kompos.
Menurutnya aksi ini sebagai upaya untuk mengurangi tingkat pencemaran air sungai dan lingkungan dari kotoran sapi.
Sudah diketahui umum bahwa Kecamatan Lembang merupakan pusat industri susu murni yang terkenal se Nusantara. Dampak dari ini kotoran sapi melimpah hingga total tingkat tonase perhari yang dihasilkan.
Warga peternak sudah melakukan daur ulang (recycle) pengolahan kotoran hewan (kohe) menjadi barang yang bermanfaat dan bisa dijual melalui komposter, kascing dan bio slurry (produksi batako dan bio gas).
"Langkah kita ini menjadi salahsatu cara pemanfaatan kohe menjadi barang yang bermanfaat bagi pertanian, dengan harapan bisa mengurangi pencemaran sungai dan lingkungan yang selama ini terjadi di wilayah Kecamatan Lembang," kata Serma Epi Nana Rukmana di sela-sela kegiatannya, Selasa (31/05/2022).
Maksimalisasi industri reduce (pengurangan pencemaran) dan recycle (pemanfaatan kohe) di Kecamatan Lembang baik oleh Satgas Citarum Harum Sektor 22 maupun swadaya masyarakat peternak, masih jauh untuk menyelesaikan problem pencemaran kohe di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Satgas Citarum Harum Sektor 22 melalui Dansektor 22 (Kol. Inf. Eppy Gustiawan, S.I.P.,) telah melakukan diskusi supaya kotoran sapi ini tidak berpengaruh negatif se-Bandung Raya. Soalnya kotoran sapi ini banyak yang tercecer di lingkungan juga banyak pula yang mengalir ke anak Sungai Citarum.
"Sosialisasi ini masih di tindak lanjut oleh kami sampai saat ini, namun masih belum menemukan titik terang. Waktu dekat kemaren Komandan kita sudah melakukan survei dan mencari lahan untuk dibuatkan Ipal Komunal bersama orang Bapennas dan disertai pemerintah KBB, mudah-mudahan kelumit kotoran sapi bisa diselesaikan secepat mungkin," imbuh Epi Nana.
** M. Edwandi
Posting Komentar