KIMCIPEDES.COM, INDRAMAYU | Wakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Satgas Penanganan COVID-19 Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil meninjau Gebyar Vaksinasi COVID-19 bagi pelajar di SMKN 1 dan SMAN 2 Indramayu, Rabu, 1/9/2021.
Atalia mengatakan, gebyar vaksinasi tersebut merupakan persiapan menghadapi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang rencananya akan dilakukan mulai pekan depan.
"Kita sedang mempersiapkan anak didik untuk persiapan minggu depan menggelar pendidikan secara tatap muka," katanya.
Di SMKN 1, vaksinasi menyasar 1.200 siswa kelas 1 sampai 3 termasuk para guru yang belum divaksin. Rata-rata siswa mendapat suntikan dosis pertama dan dosis kedua bagi sebagian siswa. Begitu juga di SMAN 2, vaksinasi diberikan kepada 700 siswa.
Saat penanganan COVID-19 terus membaik, Satgas Penanganan COVID-19 Jabar intens mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi untuk mengejar kekebalan kelompok atau _herd immunity_ akhir 2021. Gebyar vaksinasi bagi pelajar sendiri bertujuan untuk melindungi siswa pada saat PTM.
"Kita ingin menciptakan _herd immunity_ dengan cepat khususnya di sektor pendidikan agar pelajar terlindungi pada saat PTM," kata Atalia.
Bersama Bupati Indramayu Nina Agustina, Atalia ingin memastikan vaksinasi bagi pelajar sudah dilakukan dengan maksimal. Ia pun mengapresiasi vaksinasi pelajar yang berlangsung kondusif, nyaman dan semua siswa mau divaksin.
"Saya ingin memastikan vaksinasi untuk pelajar sudah dilakukan maksimal dan saya apresiasi selama peninjauan semua berjalan lancar," ucapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Jabar Dedi Supandi menuturkan, pihaknya sudah meminta sekolah untuk menggelar PTM. Semua daerah di Jabar kini berada di level 3 dan 2, di mana sekolah sudah diperbolehkan menggelar PTM terbatas. Kendati demikian, pihaknya mempersilakan orang tua siswa yang masih khawatir untuk melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
"Sekolah sudah kita wajibkan untuk menyediakan layanan baik PTM maupun PJJ. Sekarang kondisi daerah di Jabar ada di level 2 dan 3 maka kita putuskan pembelajaran tatap muka akan digelar pekan depan," tuturnya.
Dedi memastikan, PTM akan digelar secar terbatas dengan menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Jumlah siswa, waktu belajar hingga tata tertibnya akan diatur oleh pihak sekolah namun dengan pengawasan Satgas COVID-19 setempat.
"Kondisinya diatur oleh tiap sekolah karena judulnya kan PTM terbatas dengan AKB," kata Dedi.
Apabila saat PTM ditemukan siswa atau guru terkonfiramasi positif COVID-19, maka PTM di sekolah wajib dihentikan sampai penanganan selesai.
"Kalau terjadi kasus maka PTM harus dihentikan sementara karena kita akan fokus dulu pada penanganan," ucap Dedi.
** Alfin
BACA JUGA :
- 523 Tahun Kuningan, Wagub Jabar: Sinergi Dengan Pemda Provinsi Harus Lebih Kuat
- Gerakan Citarum Harum, Gubernur Jabar Luncurkan Pupuk Kohe KPBS Pangalengan
- Gubernur Jabar Tinjau Prokes di Gasibu
- Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2021 tentang Dukungan Penyelenggaraan PON XX dan Peparnas XVI Papua
- Bangun Kredibilitas Pemerintah, Menkominfo: Fasilitasi Partisipasi Publik dalam Pembangunan
- Ungkap Kasus Dengan Cepat, Sat Resmob Polresta Bandung Dapat Penghargaan
- Kapolsek Kasokandel Polres Majalengka Pantau Pelaksanaan Vaksinasi di SMA 1 Kasokandel
- Irwasda Polda Jabar Berkunjung Mapolsek Pameungpeuk Polresta Bandung
- Kunjungan Kerja Kapolda Jabar Dalam Rangka Vaksinasi Massal di Kabupaten Indramayu
- Jabatan Lakhar Danyon B dan D Resimen 1 Paspelopor Dikukuhkan
- Kapolres Cirebon Kota Kembali Ringankan Langkah, Kunjungi Muhammad Wahyudi Yang Alami Lumpuh 20 Tahun Sejak Lahir
Posting Komentar