Pendampingan ICMI Jabar Selalu Mendorong Kreativitas Pengrajin UMKM

Pendampingan ICMI Jabar Selalu Mendorong Kreativitas Pengrajin UMKM

KIMCIPEDES.COM, TASIKMALAYA | “ Bagi para penyuka pohon bonsai untuk tanaman hias di rumah pasti sudah tahu bahwa bonsai yang sedang booming saat ini adalah Bonsai Pohon Kelapa, sehingga tidak mengherankan jika lahir komunitasnya yang tergabung dalam Komunitas Bonsai Kelapa Indonesia (BKI). Dari perspektif bisnis, peluang usaha bonsai kelapa saat ini sangat prospektif. Begitupun jika dilihat dari sisi estetis, keindahan bonsai kelapa sudah tidak diragukan lagi. Hasil rekayasa kreativitas selalu melahirkan terobosan – terobosan yang unik dan menarik. Ini semua menandakan bahwa di Indonesia ini sesungguhnya banyak manusia yang kreatif, sehingga mampu memandang Indonesia dengan kacamata penuh optimisme “, ungkap Pengurus ICMI Jabar Dede Farhan Aulawi ketika melakukan pendampingan terhadap pengrajin Bonsai Kelapa di Desa Cisempur Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya, Senin, 11/1/2021.

Pada dasarnya ICMI Jabar selalu mendorong segala bentuk kreativitas pengrajin dan UMKM di Jawa Barat, karena kreativitas dan inovasi dapat meningkatkan daya saing daerah baik di tingkat nasional, regional maupun internasional. Itulah sebabnya ICMI selalu berkiprah di tengah – tengah masyarakat dalam membangun kreativitas yang termanifestasikan dalam aneka karya anak bangsa. ICMI tidak mungkin hanya berpangku tangan sebagai pengamat saja, karena seorang cendekiawan harus mampu merasakan denyut nadi harapan masyarakat, lalu memikirkannya dan bertindak sebagai katalisator dan akselerator peradaban dan kemajuan menuju bangsa yang unggul. Ungkap Dede.

Pendampingan ICMI Jabar Selalu Mendorong Kreativitas Pengrajin UMKM

Selanjutnya Dede juga menyampaikan bahwa bonsai kelapa bisa menjadi pilihan tepat untuk tumbuhan yang ditanam di rumah. Cara membuat dan merawatnya juga ternyata tidak sulit. Tanaman dibentuk menjadi kerdil namun terlihat indah. Cara bonsai ini memang disengaja dan menjadi bagian dari seni yang membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Bonsai kelapa ini dibuat dari pohon kelapa, lebih tepatnya dari buah atau batok kelapa, kemudian dibentuk menjadi bonsai. Kemampuan umat manusia dalam berkreasi ternyata mampu merubah pohon kelapa yang biasanya menjulang tinggi ternyata bisa dibentuk menjadi bonsai yang kerdil, bahkan bisa dibuat bonsai bercabang. Kemampuan membuat bonsai kelapa ini tidak sekedar bernilai estetis semata karena tanaman ini juga memiliki nilai jual tinggi. Jelas Dede.

Adapun jenis pohon Kelapa yang bisa dijadikan Bonsai Kelapa ada tiga jenis, yaitu kelapa gading merah, kelapa gading susu, dan kelapa albino. Bonsai kelapa gading merah memiliki sejumlah ciri-ciri seperti berwarna merah kekuningan, mempunyai bentuk indah dan unik. Perawatan bonsai kelapa jenis ini memang merepotkan lantaran harus mempertahankan warna merah dan juga memerlukan pupuk yang cukup banyak. Sementara Bonsai kelapa gading susu mempunyai sejumlah ciri seperti warna putih, bisa beradaptasi pada lingkungan tropis. Lalu bonsai kelapa albino memiliki ciri-ciri berwarna putih tetapi tidak pucat dan polos. Warna putih bonsai kelapa albino ini cenderung lebih terang dan mengarah ke warna perak.

Kemudian Dede juga menambahkan bahwa bonsai kelapa memang tidak dapat berbuah, setelah menjadi bonsai dan tumbuh antara 25-30 cm, pohon ini kehilangan kemampuan berbuah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin membuat bonsai kelapa, yaitu :
  1. Pemilihan Bibit yang baik, yaitu menggunakan bibit bonsai yang sudah agak tua sehingga lebih cepat tumbuh tunas baru. Lebih bagus jika mengambilnya langsung dari pohon agar tidak ada kecacatan seperti kelapa yang sudah jatuh ke tanah. Pilihlah bibit dengan ukuran kecil namun memiliki akar yang besar dan kuat. Dengan ukuran batok kelapa yang kecil ini, bisa lebih mudah saat membentuk batang nantinya.
  2. Tentukan Posisi Batok karena tanaman bonsai akan tumbuh mulai dari batoknya sehingga menentukan posisi batok ini tergolong penting agar bentuk tanaman bisa sesuai keinginan. Letakkan bibit yang belum tumbuh tunas pada tanah dengan kandungan air cukup banyak agar dalam 1-2 minggu bisa tumbuh tunas. Selanjutnya batok kelapa bisa diletakkan secara vertikal agar batok kelapa dikelilingi akar dan tanaman tumbuh tinggi, atau bisa juga secara horizontal yang bisa membuat bonsai kelapa mirip dengan rumah siput.
  3. Pembersihan Batok Kelapa dari sabut kelapa. Sabut dibersihkan ketika tunas sudah muncul. Caranya, bisa dengan mengupas tetapi jangan sampai mengenai tunas dan akar yang baru tumbuh. Kemudian bersihkan bulu halusnya juga menggunakan pisau. Bisa juga menggunakan amplas agar tampilannya lebih menarik.
  4. Persiapan media tanam dengan menyediakan pot yang sesuai dengan ukuran batok kelapa. Lalu isi pot tersebut dengan campuran tanah, air, dan pupuk kandang dengan komposisi 2 : 1 : 1. Kemudian menyayat bagian tunas paling bawah bibit bonsai yang sudah tumbuh sekitar 15 sampai 20 cm. Cara menyayat bonsai kelapa ini perlu diperhatikan agar tidak menyayat tunas yang masih muda. Penyayatan dilakukan minimal 3 kali sehari.
“ Setelah kita bisa membuat tanaman bonsai kelapa, maka langkah selanjutnya yang juga penting adalah kemauan untuk merawatnya, yaitu secara rutin menyiram tanaman bonsai sehari sekali. Namun ketika musim kemarau harus lebih sering menyiramnya supaya tanaman tidak kering. Di samping itu jangan lupa juga untuk memberikan pupuk setiap 15 hari sekali. Bisa juga ditambahkan insektisida atau herbisida agar tanaman ini bisa terhindar dari penyakit dan hama“, pungkas Dede mengakhiri perbincangan.
**M. Edwandi

0/Post a Comment/Comments

POLRI PRESISI

KIM Cipedes

TOTAL VISITS :

KIM Cipedes

Rumah Subsidi Rasa Komersil di Sumedang Kota, Hanya 33 Ribu Perhari

KIM Cipedes