KIMCIPEDES.COM, KAB. BANDUNG | Sebagai kelanjutan dari program Revive Citarum yang diimplementasikan oleh Green Initiative Foundation, pada tanggal 29 dan 30 Januari 2020 dilaksanakan kegiatan Training Operator IPAL Industri. Kegiatan yang didukung oleh PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) ini dikelola bersama oleh Green Initiative Foundation, Yayasan Kehati, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung dan Asoaiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kab. Bandung. Kegiatan yang melibatkan 70 operator IPAL dari 70 perusahaan di Kabupaten Bandung ini dilaksanakan di 2 (dua) lokasi berbeda.
Hal ini merupakan bagian dari upaya pemulihan sungai Citarum yang terus menerus dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan. Setelah 2 tahun berjalan, kepedulian semua pihak terlihat meningkat. Industri sebagai salah satu kelompok yang terkait langsung dengan eksistensi Citarum juga turut berbenah. Di sisi lain semakin berkembang dan ketatnya peraturan terkait kelestarian lingkungan, mengharuskan pelaku industri mencari upaya yang efektif dan efisien untuk mengelola limbah sisa produksinya. “ Kewajiban ini tentu dimaksudkan untuk mendukung percepatan pemulihan Citarum dan dalam skala lebih luas untuk mewujudkan sistem Pembangunan Berkelanjutan” kata Endang Widayati, Kabid Pengendalian Pencemaran dan Penataan Hukum Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung.
“Kami meyakini nilai vital sungai bagi kehidupan dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Untuk merehabilitasi Sungai Citarum, kolaborasi dan peran aktif dari semua pihak adalah kunci. Kolaborasi kami dengan Kehati dan GIF bertujuan untuk menjaga kelestarian dan melindungi Sungai Citarum sebagai sumber kehidupan,” kata Nuni Sutyoko, Head of Sustainability, PT Bank HSBC Indonesia.
Peserta pelatihan yang dilaksanakan di PT Papandayan Cocoa Industries dan PT Mahameru sebagian besar berasal dari perusahaan Anggota APINDO Kab. Bandung. Kegiatan APINDO Kabupaten Bandung rencananya akan rutin menggelar pertemuan dengan perusahaan anggota APINDO mendiskusikan berbagai upaya terbaik untuk mendukung pemulihan Citarum. Pertemuan ini akan digelar secara bergilir di perusahaan anggota APINDO Bandung, sebagai tempat saling berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam pengelolaan lingkungan.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan operator IPAL di perusahaan masing-masing. Operator tersebut akan memegang peran penting dalam pengoperasian Sistem IPAL di perindustrian dan mencegah kemungkinan terjadinya kesalahan prosedur dalam mengoperasikan IPAL untuk menjamin limbah yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan.
“Melalui pelatihan ini diharapkan peserta mendapatkan pengetahuan dan pengalaman terkait dengan persyaratan hukum, teknis dan operasional Instalasi IPAL.” Tegas Rasianto Ronalson Sihombing, SH selaku Sekretaris APINDO Kabupaten Bandung.
Ia pun menambahkan bahwa peserta juga diharapkan memiliki kompetensi dalam pengelolaan IPAL dan mampu mengatasi berbagai masalah yang muncul. Pelatihan juga diharapkan memberikan peserta informasi terbaru tentang isu lingkungan, teknologi IPAL terkini, dan teknologi-teknologi alternatif lainnya yang sangat bermanfaat dalam memperbaiki sistem IPAL diperusahaan.
Hadir memberikan materi dalam kegiatan ini pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung. Dalam materinya disampaikan tentang Kebijakan Pengendalian dan Pencemaran Air dan Pengelolaan Air Limbah Industri. Di samping itu peserta juga menerima materi identifikasi dan karakteristik air limbah, Menilai Tingkat Pencemaran, tekhnologi pemantauan dan Perawatan IPAL, Daur Ulang Air Limbah,serta Identifikasi Bahaya dan Tanggap Darurat dari para fasilitator kegiatan.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan operator IPAL di perusahaan masing-masing. Operator tersebut akan memegang peran penting dalam pengoperasian Sistem IPAL di perindustrian dan mencegah kemungkinan terjadinya kesalahan prosedur dalam mengoperasikan IPAL untuk menjamin limbah yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan.
“Melalui pelatihan ini diharapkan peserta mendapatkan pengetahuan dan pengalaman terkait dengan persyaratan hukum, teknis dan operasional Instalasi IPAL.” Tegas Rasianto Ronalson Sihombing, SH selaku Sekretaris APINDO Kabupaten Bandung.
Ia pun menambahkan bahwa peserta juga diharapkan memiliki kompetensi dalam pengelolaan IPAL dan mampu mengatasi berbagai masalah yang muncul. Pelatihan juga diharapkan memberikan peserta informasi terbaru tentang isu lingkungan, teknologi IPAL terkini, dan teknologi-teknologi alternatif lainnya yang sangat bermanfaat dalam memperbaiki sistem IPAL diperusahaan.
Hadir memberikan materi dalam kegiatan ini pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung. Dalam materinya disampaikan tentang Kebijakan Pengendalian dan Pencemaran Air dan Pengelolaan Air Limbah Industri. Di samping itu peserta juga menerima materi identifikasi dan karakteristik air limbah, Menilai Tingkat Pencemaran, tekhnologi pemantauan dan Perawatan IPAL, Daur Ulang Air Limbah,serta Identifikasi Bahaya dan Tanggap Darurat dari para fasilitator kegiatan.
* Wahyu
Posting Komentar