Kol. Inf. Asep Rahman Taufik - Dansektor 22 Citarum Harum |
KIMCIPEDES.COM, KAB. BANDUNG BARAT | Administratur Resort Pengelolaan Hutan (RPH) wilayah Kelompok Pengelolaan Hutan Kawasan Bandung Utara ((KPH KBU), Komarudin, bersama Satgas Citarum Harum Sektor 22 mengadakan Penanaman Pohon di Bukit Oray Tapa, Cimenyan Kabupaten Bandung Barat, Kamis (28/11/2019)
Reboisasi penanaman pohon di Bukit Oray Tapa, merupakan kegiatan serentak untuk menutupi Open Plag lahan bekas tanaman sayuran yang ditanam para petani masyarakat setempat.
Administratur RPH KBU Komarudin mengungkapkan penanaman pohon di Bukit Oray Tapa bertujuan untuk memperbaiki open plag bekas garapan petani sayuran yang tiap tahunnya diperbaiki" ucapnya
Reboisasi penanaman pohon di Bukit Oray Tapa, merupakan kegiatan serentak untuk menutupi Open Plag lahan bekas tanaman sayuran yang ditanam para petani masyarakat setempat.
Administratur RPH KBU Komarudin mengungkapkan penanaman pohon di Bukit Oray Tapa bertujuan untuk memperbaiki open plag bekas garapan petani sayuran yang tiap tahunnya diperbaiki" ucapnya
Menurut Komarudin bahwa aksi reboisasi merupakan tindakan bersifat sekaligus mengakhiri garapan pertanian bagi masyarakat supaya beralih fungsi ke peruntukan semula yaitu menanam pohon keras.
"Mempelajari dari beberapa kejadian kebelakang bahwa banjir yang menimpa di beberapa tempat merupakan dampak dari kurangnya tanaman keras di kawasan ini, alamdulilah masyarakat sudah mulai sadar karena kami melakukan persuasif dan mereka sudah mau beralih ke tanaman kopi," tutur Komarudin.
Dilokasi yang sama, Komandan Sektor 22 Citarum Harum, Kol. Inf. Asep Rahman Taufik, mengatakan, "Kami dari Sektor 22 sudah menanam total 18.000 pohon di wilayah KBU, yaitu di wilayah Puncak Bintang, Cikadut, Ciburial dan Lembang, namun yang paling penting pemeliharanya, jangan sampai pohon yang kita tanam tidak terurus lalu mati," jelasnya.
"Mempelajari dari beberapa kejadian kebelakang bahwa banjir yang menimpa di beberapa tempat merupakan dampak dari kurangnya tanaman keras di kawasan ini, alamdulilah masyarakat sudah mulai sadar karena kami melakukan persuasif dan mereka sudah mau beralih ke tanaman kopi," tutur Komarudin.
Dilokasi yang sama, Komandan Sektor 22 Citarum Harum, Kol. Inf. Asep Rahman Taufik, mengatakan, "Kami dari Sektor 22 sudah menanam total 18.000 pohon di wilayah KBU, yaitu di wilayah Puncak Bintang, Cikadut, Ciburial dan Lembang, namun yang paling penting pemeliharanya, jangan sampai pohon yang kita tanam tidak terurus lalu mati," jelasnya.
"Semoga pohon yang kita tanam hari ini bisa tumbuh dengan baik, dan bisa bermanfaat se Bandung Raya," harap Dansektor.
Kawasan Perhutani di Bandung Utara saat ini memiliki luas area sekitar 20.560 hektare, termasuk di wilayah Kabupaten Subang, Bandung Barat dan Purwakarta, sebanyak 76 persen merupakan hutan lindung dan 24 persen lainnya merupakan hutan produksi dan terbatas.
Namun tidak bisa dipungkiri, bahwa wilayah hutan di KBU banyak yang beralih fungsi ke lahan pertanian sayuran dan palawija, sehingga terjadinya banjir di wilayah bawah bisa juga dampak dari hutan di KBU.
"Kita harus bergerak bersama sama, dihari ini selain Polisi Hutan juga ada kelompok ABCD (Anak Bandung Cinta Damai) yang saat ini turut menanam, kalo kawasan hutan KBU ini dibiarkan maka pasti mudah terjadi erosi dan sedimentasi yang terbawa dari sini akan memenuhi anak cucu sungai yang ada di bawah sana, dampaknya akan merugi ke daerah lainnya," ujar Dansektor 22 Citarum Harum.
* M. Edwandi/JPCH
Kawasan Perhutani di Bandung Utara saat ini memiliki luas area sekitar 20.560 hektare, termasuk di wilayah Kabupaten Subang, Bandung Barat dan Purwakarta, sebanyak 76 persen merupakan hutan lindung dan 24 persen lainnya merupakan hutan produksi dan terbatas.
Namun tidak bisa dipungkiri, bahwa wilayah hutan di KBU banyak yang beralih fungsi ke lahan pertanian sayuran dan palawija, sehingga terjadinya banjir di wilayah bawah bisa juga dampak dari hutan di KBU.
"Kita harus bergerak bersama sama, dihari ini selain Polisi Hutan juga ada kelompok ABCD (Anak Bandung Cinta Damai) yang saat ini turut menanam, kalo kawasan hutan KBU ini dibiarkan maka pasti mudah terjadi erosi dan sedimentasi yang terbawa dari sini akan memenuhi anak cucu sungai yang ada di bawah sana, dampaknya akan merugi ke daerah lainnya," ujar Dansektor 22 Citarum Harum.
* M. Edwandi/JPCH
Posting Komentar