BANDUNG, KIM CIPEDES - Terminal Leuwi Panjang menjadi barometer para penumpang yang akan berpergian kearah Barat. Dari sinilah pemberangkatan bus-bus yang menuju Cianjur, Sukabumi, Bogor, Leuwi Liang, Cibinong, Depok, Bekasi, Purwakarta, Cikarang, Jababeka, Jakarta dan Merak serta Rangkas Bitung.
Tentu dengan jumlah bus yang tidak kurang 250/300 unit selama 24 jam diberangkatkan dari terminal Leuwi Panjang dengan kesiapan para petugas yang secara rutin terus mengawal setiap pemberangkat-an bus sesuai dengan trayeknya masing-masing.
“Untuk bus Antar Kota Dalam Provinsi ( AKDP ) saja tercatat tidak kurang dari 444 unit ditambah bus Antar Kota Provinsi (AKAP) sebanyak 238 dengan jumlah sekitar 17 trayek yang ada di terminal Leuwi Panjang,“ demikian kata Kepala Terminal Leuwi Panjang Posma Simanjoang S.Sos saat bertemu di kantornya di Jl. Soekarno Hatta Bandung, Senin, 29/4/2019.
Diangkat Posma Simanjoang S.Sos menjadi Kepala Teminal Leuwi Panjang, pada bulan Januari 2019, dengan program kerja dalam pemeriksaaan dibidang teknis kendaraan. Dalam beberapa bulan ini, dari hasil pemeriksaan dilapangan, ditemukan mengenai masa berlaku adminitrasi kendaraan dan usia kendaraan. Atas dasar tersebut, Posma sudah melayangkan surat kepada pemilik perusahaan transportasi yang beroperasi di terminal Leuwi Panjang untuk segera mengurus surat-surat yang behubungan dengan data otentik kendaraannya.
Hal ini tentu memerlukan kerja keras kata Posma begitu sapaan akrabnya, untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan para penumpang agar tidak terjadi insiden kecelakaan di jalan “Sehingga saya beserta 3 Danru konsisten mengadakan pemeriksaan teknis kendaraan untuk kelaikan jalan dan pemerik-saan surat - surat kendaraannya,” jelas Posma.
Pemeriksaan tersebut lanjut Posma bukan hanya menjelang hari libur maupun hari raya atau Tahun Baru melainkan hari - hari kerja juga dilakukan pemeriksaan mengingat keselamatan itu harus di utamakan sehingga para penumpang bisa sampai ketempat tujuan.
Memang sejak dikukuhkannya Posma sebagai Kepala Terminal Leuwi Panjang, pada Januari 2019 lalu, bukan hanya dai segi teknis saja, namun dibidang penetiban paki lia dan pedagang yang membuat teminal selama ini sembawut.
Pemeriksaan secara rutin terus dilakukan, meski pada akhirnya bila dilihat dari Pendapatan Asli Dareah (PAD) dari sektor retribusi dampaknya berkurang. Karena dengan seringnya diadakannya pemeriksaan banyak pula bus bus yang tidak masuk ke terminal, mungkin bus tersebut ada yang kuang baik dai sisi administasi maupun teknis. Tapi semua itu tidak jadi masalah, mengingat keselamatan lebih penting dari pada PAD “ jelas Posma menutup obrolannya. *MS.Budiawan
Posting Komentar