M. Ridwan Kamil, Rita Verita & Atalia Praratya |
BANDUNG, kimcipedes.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung memperingati satu tahun bergulirnya program Layad Rawat yang menjadi program unggulan instansi tersebut. Di usia setahunnya, Dinkes mendapatkan bantuan ambulans dari Corporate Social Responsibility sejumlah perusahaan.
Dinkes mendapatkan 17 ambulans motor dari PT Angkasapura dan BPJS Kesehatan. Motor-motor tersebut telah dirancang khusus agar mampu memasuki jalan-jalan sempit di berbagai sudut Kota Bandung. "Layad Rawat banyak menolong di kampung-kampung yang sempit," ujar Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kamis (26/7/2018).
Selain motor, ada pula bantuan 1 unit ambulans mobil dari PT Astra Daihatsu Motor yang dilengkapi dengan peralatan Intensive Care Unit (ICU). "Semua peralatan yang di rumah sakit seperti itu bisa kita hadirkan dalam perjalanan menuju rumah sakit yang sebenarnya," imbuh Ridwan.
Pemkot Bandung meggulirkan inovasi Layad Rawat untuk meringankan beban warga tidak mampu dalam mengakses fasilitas kesehatan. Program ini mengubah kondisi yang semula orang sakit harus pergi ke fasilitas kesehatan menjadi layanan kesehatan yang mendatangi warga ke rumah-rumah.
Program ini gratis untuk warga kurang mampu. Dalam setahun, Layad Rawat telah mampu melayani 9.635 kunjungan. 256 kunjungan diantaranya merupakan kondisi darurat. Layanan Layad Rawat dapat diakses melalui call center 119.
Kepala Dinkes Kota Bandung, Rita Verita mengungkapkan, sebagian besar pasien merupakan warga lanjut usia (lansia). Rata-rata, pasien berusia sekitar 70 tahun. "Rata-rata di usia 70 tahun dan di dalam pola penyakit post-stroke, hipertensi, dan diabetes mellitus," ungkap Rita.
Para perawat akan mengunjungi para pasien. Sekitar 30% dari keluhan pasien bisa tertangani di rumah dan tidak perlu ke rumah sakit. "Setelah diperiksa oleh tim Layad Rawat kalau misalnya ini bisa dengan home care perawatan mereka teruskan. Tapi kalau memang harus dirujuk, mereka rujuk," jelas Rita.
Saat ini, tim kesehatan di Dinkes Kota Bandung memiliki 86 dokter, 160 perawat, dan 120 bidan. Tim Layad Rawat pun terus berupaya agar fasilitas ambulans motor bertambah setiap tahunnya. "Idealnya karena kita akan punya 80 UPT Puskesmas ya setidaknya ada 80 ambulans motor," katanya. @***
Dinkes mendapatkan 17 ambulans motor dari PT Angkasapura dan BPJS Kesehatan. Motor-motor tersebut telah dirancang khusus agar mampu memasuki jalan-jalan sempit di berbagai sudut Kota Bandung. "Layad Rawat banyak menolong di kampung-kampung yang sempit," ujar Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kamis (26/7/2018).
Selain motor, ada pula bantuan 1 unit ambulans mobil dari PT Astra Daihatsu Motor yang dilengkapi dengan peralatan Intensive Care Unit (ICU). "Semua peralatan yang di rumah sakit seperti itu bisa kita hadirkan dalam perjalanan menuju rumah sakit yang sebenarnya," imbuh Ridwan.
Pemkot Bandung meggulirkan inovasi Layad Rawat untuk meringankan beban warga tidak mampu dalam mengakses fasilitas kesehatan. Program ini mengubah kondisi yang semula orang sakit harus pergi ke fasilitas kesehatan menjadi layanan kesehatan yang mendatangi warga ke rumah-rumah.
Program ini gratis untuk warga kurang mampu. Dalam setahun, Layad Rawat telah mampu melayani 9.635 kunjungan. 256 kunjungan diantaranya merupakan kondisi darurat. Layanan Layad Rawat dapat diakses melalui call center 119.
Kepala Dinkes Kota Bandung, Rita Verita mengungkapkan, sebagian besar pasien merupakan warga lanjut usia (lansia). Rata-rata, pasien berusia sekitar 70 tahun. "Rata-rata di usia 70 tahun dan di dalam pola penyakit post-stroke, hipertensi, dan diabetes mellitus," ungkap Rita.
Para perawat akan mengunjungi para pasien. Sekitar 30% dari keluhan pasien bisa tertangani di rumah dan tidak perlu ke rumah sakit. "Setelah diperiksa oleh tim Layad Rawat kalau misalnya ini bisa dengan home care perawatan mereka teruskan. Tapi kalau memang harus dirujuk, mereka rujuk," jelas Rita.
Saat ini, tim kesehatan di Dinkes Kota Bandung memiliki 86 dokter, 160 perawat, dan 120 bidan. Tim Layad Rawat pun terus berupaya agar fasilitas ambulans motor bertambah setiap tahunnya. "Idealnya karena kita akan punya 80 UPT Puskesmas ya setidaknya ada 80 ambulans motor," katanya. @***
Posting Komentar