BANDUNG, kimcipedes.com | Bio Farma untuk pertama kalinya menggelar acara open house museum di Bio Farma. Acara ini di hadiri oleh komunitas-komunitas yang berada di Bandung seperti, Indonesian Medical Literacy (IMEL), Asosiasi Museum Daerah Jawa Barat (AMIDA JABAR), PERHUMAS Indonesia, Komunitas Aleut, serta tamu undangan lainnya, Rabu, 18/07/2018
Acara dibuka langsung oleh Direktur SDM dan Umum Bio Farma, Disril Revolin Putra.
Disril mengatakan bahwa Bio Farma tak semata-semata memproduksi vaksin, kami berkewajiban untuk membuat vaksin ini menjadi sebuah komunikasi yang membangun kepercayaan bagi masyarakat Indonesia. “Bahwasanya begitu pentingnya kesehatan bagi kesejahteraan bangsa, oleh karena itu kami mengharapkan dapat memperoleh partisipasi dari semua stake holder, bagaimana membangun komunikasi, pemahaman, serta pengetahuan, agar semua pihak meyakini bahwa kesehatan dapat di aplikasikan salah satunya melaui program imunisasi,vaksinasi, dan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang begitu penting bagi pertumbuhan bangsa” ujar Disril.
Disril mengatakan bahwa Bio Farma tak semata-semata memproduksi vaksin, kami berkewajiban untuk membuat vaksin ini menjadi sebuah komunikasi yang membangun kepercayaan bagi masyarakat Indonesia. “Bahwasanya begitu pentingnya kesehatan bagi kesejahteraan bangsa, oleh karena itu kami mengharapkan dapat memperoleh partisipasi dari semua stake holder, bagaimana membangun komunikasi, pemahaman, serta pengetahuan, agar semua pihak meyakini bahwa kesehatan dapat di aplikasikan salah satunya melaui program imunisasi,vaksinasi, dan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang begitu penting bagi pertumbuhan bangsa” ujar Disril.
Open house museum kali ini turut hadir Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari. “Gedung Bio Farma ini merupakan destinasi wisata yang saya lihat masuk kedalam lima klasifikasi wisata diantaranya : cagar budaya yang berklasifikasi A, kemudian sebagai wisata exhibition, dan health tourism, dimana lokasi gedung berdekatan dengan rumah sakit hasan sadikin, serta wisata edukasi dan tentunya wisata museum. Serta menambah daftar destinasi wisata yang dapat di kunjungi oleh wisatawan, baik dari domestik maupun mancanegara”, ujar Kenny.
Acara pun diawali dengan talkshow yang mengangkat topik menjajak sejarah museum medis Indonesia dan menghidupkan museum sebagai jejak literasi, yang di jelaskan oleh Ketua Indonesian Medical Literacy (IMEL) dr.Andri Edwin dan ahli sejarah dr. Luthfi Yondri serta mengedukasi pentingnya vaksinasi dijelaskan oleh Kepala Bagian Pelayanan Unit Klinik dan Imunisasi dr.Erwin, tak hanya talkshow acara ini pun di lengkapi dengan vaksinasi flubio, yang diakhiri dengan berkunjung ke museum Bio Farma
Dengan melihat animo masyarakat yang sangat antusias dalam acara open house kali ini. Head Of Corporate Communication Bio Farma Nurlaela Arief angkat bicara, “Kedepannya berencana akan membuka museum ini untuk umum, tentunya dengan konsep digital serta tak melepaskan unsur edukasinya. Untuk perihal waktunya nanti kami akan menginformasikan kembali secepatnya” Ujar Lala. @***
Dengan melihat animo masyarakat yang sangat antusias dalam acara open house kali ini. Head Of Corporate Communication Bio Farma Nurlaela Arief angkat bicara, “Kedepannya berencana akan membuka museum ini untuk umum, tentunya dengan konsep digital serta tak melepaskan unsur edukasinya. Untuk perihal waktunya nanti kami akan menginformasikan kembali secepatnya” Ujar Lala. @***
Posting Komentar