Prof. DR. H. Maman Abdurrahman |
BANDUNG, kimcipedes.com | Program Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bandung kedepannya akan membagikan kartu Nomor Pokok Wajib Zakat (NPWZ) sebagai tanda wajib zakat kepada para muzaki. NPWZ merupakan salah satu terobosan Baznas Kota Bandung untuk mempermudah pembayaran zakat.
Ketua Baznas Kota Bandung, Prof. DR. H. Maman Abdurrahman mengatakan tujuan utama penerapan NPWZ adalah, untuk mempermudah pembayaran zakat bagi para muzaki. "Selain memudahkan bagi para muzaki, juga diharapkan dengan diterapkan NPWZ akan meningkatkan perolehan zakat di Kota Bandung," katanya.
Maman menjelaskan Kota Bandung merupakan kota pertama yang akan menerapkan NPWZ. Dalam penerapannya, NPWZ awalnya akan diberikan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Baru setelahnya, NPWZ akan diterapkan bagi warga Kota Bandung.
Maman berharap, terobosan Baznas ini bisa membantu muzaki sekaligus membantu warga kurang mampu. Apabila perolehan zakat meningkat, maka akan semakin banyak masyarakat yang bisa dibantu.
Terkait dengan pendistribusian zakat, Maman mengungkapkan, Baznas Kota Bandung mempunyai lima program untuk pendistribusian tersebut. Program tersebut adalah, Bandung Makmur, Bandung Sehat, Bandung Cerdas, Bandung Peduli, dan Bandung Agamis.
"Program-program ini untuk lebih memudahkan pendistribusian zakat kepada masyarakat," katanya.
Program Bandung Makmur misalnya, memberikan beberapa kesejahteraan bagi masyarakat di bidang ekonomi. "Salah satu contohnya Baznas Kota Bandung mendistribusikan zakat kepada lembaga ekonomi umat yang memberikan kemudahan bagi masyarakat khususnya di kewilayahan untuk mengembangkan ekonominya," katanya,
Sedangkan Bandung Sehat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk menikmati keseharian dengan sehat jasmani dan rohani. Menurut Maman, salah satu tujuan kegiatan tersebut yaitu membantu BPJS Kesehatan. "Jadi kita bantu juga BPJS kesehatan untuk kemudahan masyarakat," ujarnya.
Program Bandung Cerdas, lanjutnya, memberikan kemudahan dalam bidang pendidikan. Sedangkan Bandung Agamis berkecimpung dalam bidang dakwah dan advokasi.
“Terkahir, melalui Bandung Peduli, Baznas Kota Bandung menyalurkan bantuan kepada yang membutuhkan,” jelas Maman.
Pada tahun 2018, Baznas Kota Bandung memberikan beberapa bantuan sebesar Rp1,7 miliar untuk renovasi masjid di 30 kecamatan dan 151 keluruhan di Kota Bandung. Selain itu, bantuan juga diberikan kepada korban bencana. Di antaranya korban bencana banjir di Cingised Arcamanik sebesar Rp25 juta, korban kebakaran di Malabar Rp26 juta, dan korban kebakaran di Gedebage sebesar Rp10 juta.
Ketua Baznas Kota Bandung, Prof. DR. H. Maman Abdurrahman mengatakan tujuan utama penerapan NPWZ adalah, untuk mempermudah pembayaran zakat bagi para muzaki. "Selain memudahkan bagi para muzaki, juga diharapkan dengan diterapkan NPWZ akan meningkatkan perolehan zakat di Kota Bandung," katanya.
Maman menjelaskan Kota Bandung merupakan kota pertama yang akan menerapkan NPWZ. Dalam penerapannya, NPWZ awalnya akan diberikan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Baru setelahnya, NPWZ akan diterapkan bagi warga Kota Bandung.
Maman berharap, terobosan Baznas ini bisa membantu muzaki sekaligus membantu warga kurang mampu. Apabila perolehan zakat meningkat, maka akan semakin banyak masyarakat yang bisa dibantu.
Terkait dengan pendistribusian zakat, Maman mengungkapkan, Baznas Kota Bandung mempunyai lima program untuk pendistribusian tersebut. Program tersebut adalah, Bandung Makmur, Bandung Sehat, Bandung Cerdas, Bandung Peduli, dan Bandung Agamis.
"Program-program ini untuk lebih memudahkan pendistribusian zakat kepada masyarakat," katanya.
Program Bandung Makmur misalnya, memberikan beberapa kesejahteraan bagi masyarakat di bidang ekonomi. "Salah satu contohnya Baznas Kota Bandung mendistribusikan zakat kepada lembaga ekonomi umat yang memberikan kemudahan bagi masyarakat khususnya di kewilayahan untuk mengembangkan ekonominya," katanya,
Sedangkan Bandung Sehat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk menikmati keseharian dengan sehat jasmani dan rohani. Menurut Maman, salah satu tujuan kegiatan tersebut yaitu membantu BPJS Kesehatan. "Jadi kita bantu juga BPJS kesehatan untuk kemudahan masyarakat," ujarnya.
Program Bandung Cerdas, lanjutnya, memberikan kemudahan dalam bidang pendidikan. Sedangkan Bandung Agamis berkecimpung dalam bidang dakwah dan advokasi.
“Terkahir, melalui Bandung Peduli, Baznas Kota Bandung menyalurkan bantuan kepada yang membutuhkan,” jelas Maman.
Pada tahun 2018, Baznas Kota Bandung memberikan beberapa bantuan sebesar Rp1,7 miliar untuk renovasi masjid di 30 kecamatan dan 151 keluruhan di Kota Bandung. Selain itu, bantuan juga diberikan kepada korban bencana. Di antaranya korban bencana banjir di Cingised Arcamanik sebesar Rp25 juta, korban kebakaran di Malabar Rp26 juta, dan korban kebakaran di Gedebage sebesar Rp10 juta.
** M. Edwandi
Posting Komentar