BANDUNG, kimcipedes.com - Aliansi Media Massa Nasional Indonesia (AMMNI) merupakan wadah pengusaha media massa dan wartawan/jurnalis yang berada di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ratusan pengusaha Media Massa dan wartawan mendeklarasikan AMMNI bertempat di Pedepokan Seni Mayang Sunda, Jalan Peta No.209 Suka Asih Kota Bandung, Minggu, 13 Mei 2018.
Kehadiran Aliansi Media Massa Nasional Indonesia (AMMNI) disambut gembira para pengusaha media massa. Karena satu-satunya organisasi yang mengakomodir media massa dan wartawannya yang belum terkoordinir oleh organisasi lainnya.
Sebagai bentuk eksistensi dan mensosialisasikan keberadaan organisasi, AMMNI menggelar deklarasi sekaligus melantik beberapa DPD dan DPC AMMNI diantara DPD Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat serta DPC Kabupaten / Kota Se Jawa Barat, bertempat di Padepokan Mayang Sunda, Jalan Peta – Bandung, Minggu, Jalan Peta No.209 Bandung.
Prosesi deklarasi AMMNI, diawali dengan penyerahan bendera pataka AMMNI dan penyematan pin oleh Anggota DPD RI Perwakilan Jawa Barat, dr. Ir. Hj. Eni Sumarni, M.Kes kepada Ketua Umum DPP AMMNI, Ir.Agung Sabur, DIPL.,HE.
Deklarasi AMMNI ini dihadiri oleh, Kepala Bidang Komunikasi Informasi Publik (KIP) Diskominfo Prov. Jabar, Dedi Dharmawan yang mewakili Gubernur Jawa Barat, Kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari mewakili Pjs. Wali Kota Bandung, Kabag Humas Setda Kota Bandung, Yayan A. Brilyan, Kepala Seksi Penguatan Keterbukaan Informasi Publik Yusuf Cahyadi, S.H, Perwakilan Pangdam III/Siliwangi, Perwakilan Polda Jabar, Ormas, OKP dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Bandung serta tamu undangan lainnya.
Ketua Umum DPP AMMNI, Ir.Agung Sabur, DIPL.,HE mengatakan ke depannya AMMNI akan membentuk beberapa bidang usaha yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian para jurnalis, yang selama ini kurang terinovasi oleh para pengusaha medianya, baik media cetak, elektronik maupun online. Untuk menunjukan eksistensi dan lebih mensosialisasikan keberadaan organisasi profesi jurnalis yang belum lama terbentuk, yaitu Aliansi Media Masa Nasional Indonesia (AMMNI) kepada masyarakat luas dan jajaran pemerintahan baik pusat maupun daerah. Selain itu, AMMNI sebagai wadah bagi pemilik media massa dan para wartawan, dapat memperangi marak hoax media sosial. siber. Dan ini sangat disayangkan, karena itu mari kita bersama sama menjaga marwah Wartawan dan Insan Pers,” ungkap Agung diiring tepuk tangan para undangan.
“AMMNI berdiri pada Desember 2017 di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang Jawa Barat oleh 12 orang pendiri diantaranya ada tokoh masyarakat, ormas, insan jurnalistik, pengusaha media cetak dan siber beserta beberapa komunitas dan ratusan orang jurnalis.
Kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari mewakili Pjs. Wali Kota Bandung mengatakan media massa adalah mitra kerja dalam mensosialisasikan dan mempublikasikan program-program pembangunan di Kota Bandung. Disbudpar kota Bandung merangkul media massa dan wartawannya untuk ikut serta menyebarkan kabar baik dalam seni budaya dan pariwisata, karena pariwisata dapat berkembang apabila berita-berita seni dan budaya sehingga menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Kota Bandung. kita sedang mengembangkan Seni dan Budaya di setiap wilayah, untuk saya mengajak wartawan untuk dapat meliput setiap kegiatan Disbudpar,” ajak Kenny.
Sementara itu, Kepala Bidang Komunikasi Informasi Publik (KIP) Diskominfo Prov. Jabar, Dedi Dharmawan yang mewakili Gubernur Jawa Barat menyampaikan permohonan maaf Gubernur Jawa Barat yang berhalangan hadir karena masih ada kegiatan di Bogor. AMMNI wadah Media massa dan para Wartawan, maka kami minta kepada media terutama media Online, untuk berperan dalam mengklarifikasi berbagai berita bohong atau Hoax, yang selama ini sudah meresahkan banyak orang. Kami berharap dengan hadirnya AMMNI maka, para wartawan diharapkan dalam memuat berita-berita yang disajikan bisa memberikan fakta yang sesungguhnya. Dengan hadirnya AMMNI diharapkan bisa meredam, dan mengatasi berbagai berita-berita yang tidak jelas/Hoax, yang kini marak terjadi, media perlu membangun sikap bersama untuk menangulangi hal ini, media dan wartawan Indonesia dituntut harus baik dan benar dalam melakukan pemberitaan, sehingga berita sesuai dengan fakta yang berada dilapangan,” ujar Dedi sambil lontarkan yel…, yel…, yel…., AMMNI Mantap dan diikuti oleh tamu undangan.
Sementara Anggota DPD RI, Perwakilan Jawa Barat, dr.Ir. Hj. Eni Sumarni,M.Kes mengatakan,”Media dan para wartawan AMMNI Harus mempunyai Jati diri, sehingga nantinya dapat membentuk wartawan-wartawan handal, yang dapat menyajikan berita-berita yang baik dan berimbang, sehingga nantinya dapat menjadi konsumsi yang baik bagi publik,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal DPP AMMNI, Zhovena, ST menyatakan akan mengakomodir para pengusaha media cetak berikut wartawannya yang tidak terakomodir oleh organisasi pers yang lain, Alhamdulillah kehadiran AMMNI ini disambut gembira oleh para insan pers dan mendapat respon positif dari masyarakat,” ungkap Zhovena.
Lebih lanjut dikatakan Zhovena bahwa DPP AMMNI salahsatu program kerja kita sudah berjalan sejak bulan Januari 2018, salah satunya adalah Peliputan tentang Program Citarum Harum yang kini sudah masih berlangsung. Tujuan AMMNI dibentuk adalah, menghimpun beberapa media dan wartawan untuk bekerjasama mensukseskan dan menegakkan hak-haknya, sebagai wartawan/Jurnalis, juga menyempurnakan dan menertibkan para media tersebut, dengan beberapa perijinan dan legalitasnya yang mungkin saat ini belum mampu mereka lakukan, InsyaAllah kami akan fasilitasi dan juga dengan berdirinya AMMNI kami ingin mensejahterakan seluruh Anggotanya.
Untuk AMMNI visinya adalah menegakkan hukum serta membantu pemerintahan, serta menjaga dan menjalin silaturrahim guna ikut membangun NKRI yang kita Cintai ini
Ditanya mengenai intimidasi yang selama ini sering terjadi terhadap para Jurnalis Shovena menjelaskan,”Intimidasi terhadap Jurnalis sangat tidak rasional, tetapi perlu diperhatikan kembali bahwa, wartawan juga harus memperhatikan kode-etik jurnalitik Indonesia (KEJI) yang mana kinerja juga dilindungi UU No.40 tahun 1999.
Zhovena yang akrab disapa Kang Kyai ini berharap dengan lahirnya AMMNI dapat membangun karya media dan mengembangkan semua sikap media karena subsensi mengenai hal ini tidak lepas dari media itu sendiri, dengan harapan para jurnalis harus bisa bekerja dengan baik.***
Sebagai bentuk eksistensi dan mensosialisasikan keberadaan organisasi, AMMNI menggelar deklarasi sekaligus melantik beberapa DPD dan DPC AMMNI diantara DPD Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat serta DPC Kabupaten / Kota Se Jawa Barat, bertempat di Padepokan Mayang Sunda, Jalan Peta – Bandung, Minggu, Jalan Peta No.209 Bandung.
Prosesi deklarasi AMMNI, diawali dengan penyerahan bendera pataka AMMNI dan penyematan pin oleh Anggota DPD RI Perwakilan Jawa Barat, dr. Ir. Hj. Eni Sumarni, M.Kes kepada Ketua Umum DPP AMMNI, Ir.Agung Sabur, DIPL.,HE.
Deklarasi AMMNI ini dihadiri oleh, Kepala Bidang Komunikasi Informasi Publik (KIP) Diskominfo Prov. Jabar, Dedi Dharmawan yang mewakili Gubernur Jawa Barat, Kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari mewakili Pjs. Wali Kota Bandung, Kabag Humas Setda Kota Bandung, Yayan A. Brilyan, Kepala Seksi Penguatan Keterbukaan Informasi Publik Yusuf Cahyadi, S.H, Perwakilan Pangdam III/Siliwangi, Perwakilan Polda Jabar, Ormas, OKP dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Bandung serta tamu undangan lainnya.
Ketua Umum DPP AMMNI, Ir.Agung Sabur, DIPL.,HE mengatakan ke depannya AMMNI akan membentuk beberapa bidang usaha yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian para jurnalis, yang selama ini kurang terinovasi oleh para pengusaha medianya, baik media cetak, elektronik maupun online. Untuk menunjukan eksistensi dan lebih mensosialisasikan keberadaan organisasi profesi jurnalis yang belum lama terbentuk, yaitu Aliansi Media Masa Nasional Indonesia (AMMNI) kepada masyarakat luas dan jajaran pemerintahan baik pusat maupun daerah. Selain itu, AMMNI sebagai wadah bagi pemilik media massa dan para wartawan, dapat memperangi marak hoax media sosial. siber. Dan ini sangat disayangkan, karena itu mari kita bersama sama menjaga marwah Wartawan dan Insan Pers,” ungkap Agung diiring tepuk tangan para undangan.
“AMMNI berdiri pada Desember 2017 di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang Jawa Barat oleh 12 orang pendiri diantaranya ada tokoh masyarakat, ormas, insan jurnalistik, pengusaha media cetak dan siber beserta beberapa komunitas dan ratusan orang jurnalis.
Kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari mewakili Pjs. Wali Kota Bandung mengatakan media massa adalah mitra kerja dalam mensosialisasikan dan mempublikasikan program-program pembangunan di Kota Bandung. Disbudpar kota Bandung merangkul media massa dan wartawannya untuk ikut serta menyebarkan kabar baik dalam seni budaya dan pariwisata, karena pariwisata dapat berkembang apabila berita-berita seni dan budaya sehingga menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Kota Bandung. kita sedang mengembangkan Seni dan Budaya di setiap wilayah, untuk saya mengajak wartawan untuk dapat meliput setiap kegiatan Disbudpar,” ajak Kenny.
Sementara itu, Kepala Bidang Komunikasi Informasi Publik (KIP) Diskominfo Prov. Jabar, Dedi Dharmawan yang mewakili Gubernur Jawa Barat menyampaikan permohonan maaf Gubernur Jawa Barat yang berhalangan hadir karena masih ada kegiatan di Bogor. AMMNI wadah Media massa dan para Wartawan, maka kami minta kepada media terutama media Online, untuk berperan dalam mengklarifikasi berbagai berita bohong atau Hoax, yang selama ini sudah meresahkan banyak orang. Kami berharap dengan hadirnya AMMNI maka, para wartawan diharapkan dalam memuat berita-berita yang disajikan bisa memberikan fakta yang sesungguhnya. Dengan hadirnya AMMNI diharapkan bisa meredam, dan mengatasi berbagai berita-berita yang tidak jelas/Hoax, yang kini marak terjadi, media perlu membangun sikap bersama untuk menangulangi hal ini, media dan wartawan Indonesia dituntut harus baik dan benar dalam melakukan pemberitaan, sehingga berita sesuai dengan fakta yang berada dilapangan,” ujar Dedi sambil lontarkan yel…, yel…, yel…., AMMNI Mantap dan diikuti oleh tamu undangan.
Sementara Anggota DPD RI, Perwakilan Jawa Barat, dr.Ir. Hj. Eni Sumarni,M.Kes mengatakan,”Media dan para wartawan AMMNI Harus mempunyai Jati diri, sehingga nantinya dapat membentuk wartawan-wartawan handal, yang dapat menyajikan berita-berita yang baik dan berimbang, sehingga nantinya dapat menjadi konsumsi yang baik bagi publik,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal DPP AMMNI, Zhovena, ST menyatakan akan mengakomodir para pengusaha media cetak berikut wartawannya yang tidak terakomodir oleh organisasi pers yang lain, Alhamdulillah kehadiran AMMNI ini disambut gembira oleh para insan pers dan mendapat respon positif dari masyarakat,” ungkap Zhovena.
Lebih lanjut dikatakan Zhovena bahwa DPP AMMNI salahsatu program kerja kita sudah berjalan sejak bulan Januari 2018, salah satunya adalah Peliputan tentang Program Citarum Harum yang kini sudah masih berlangsung. Tujuan AMMNI dibentuk adalah, menghimpun beberapa media dan wartawan untuk bekerjasama mensukseskan dan menegakkan hak-haknya, sebagai wartawan/Jurnalis, juga menyempurnakan dan menertibkan para media tersebut, dengan beberapa perijinan dan legalitasnya yang mungkin saat ini belum mampu mereka lakukan, InsyaAllah kami akan fasilitasi dan juga dengan berdirinya AMMNI kami ingin mensejahterakan seluruh Anggotanya.
Untuk AMMNI visinya adalah menegakkan hukum serta membantu pemerintahan, serta menjaga dan menjalin silaturrahim guna ikut membangun NKRI yang kita Cintai ini
Ditanya mengenai intimidasi yang selama ini sering terjadi terhadap para Jurnalis Shovena menjelaskan,”Intimidasi terhadap Jurnalis sangat tidak rasional, tetapi perlu diperhatikan kembali bahwa, wartawan juga harus memperhatikan kode-etik jurnalitik Indonesia (KEJI) yang mana kinerja juga dilindungi UU No.40 tahun 1999.
Zhovena yang akrab disapa Kang Kyai ini berharap dengan lahirnya AMMNI dapat membangun karya media dan mengembangkan semua sikap media karena subsensi mengenai hal ini tidak lepas dari media itu sendiri, dengan harapan para jurnalis harus bisa bekerja dengan baik.***
Posting Komentar