KIM CIPEDES, SUKASARI | Dalam rangka menyukseskan Pilkada Serentak dalam Pemilihan Walikota Bandung – Wakil Walikota Bandung dan Pemilihan Gubernur Jawa Barat dan Wakil Gubernur Jawa Barat pada tanggal 27 Juni 2018 mendatang, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Bandung mengadakan sosialisasi Pilkada Serentak dan Koordinasi Forum-Forum Diskusi Politik Tahun 2018, bertempat di Aula Kecamatan Sukasari Kota Bandung, Kamis, 26/04/2018 lalu.
Turut hadir Ketua Karang Taruna Rajawali Kelurahan Cipedes, Dedi Djunaedi, Ketua Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kelurahan Cipedes Kecamatan Sukajadi, Asep Wahyu Hermawan dan tokoh masyarakat serta tamu undangan lainnya.
Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung, Dra. Lusi Susilayani, M.Si pada kesempatan tersebut membacakan sambutan Pjs. Walikota Bandung Mohamad Solihin yang mengatakan semoga forum ini menjadi sarana saling bertukar pikiran dan berbagi pengalaman, terutama untuk mengembangkan sistem kehidupan masyarakat yang sarat dengan nilai-nilai toleransi, demokrasi dan keadilan.
Apalagi dalam suasana tahun polltik menjelang pilkada serentak tanggal 27 Juni 2018 mendatang, yaitu pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung serta pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat, maka kita dituntut mampu menggalang partisipasi dan membangun optimisme warga bahwa pilkada akan berjalan aman dan demokratis, sesuai tema peran serta masyarakat untuk kelancaraan pelaksanaan pilkada serentak 2018. Hampir semua pemilu dan pilkada di berbagai daerah di Indonesia menyisakan banyak masalah, mulai dari kurangnya pengawasan sampai penurunan tingkat kepercayaan dan partisipasi masyarakat, sehingga hasil kompetisi peserta pilkada dikhawatirkan kurang atau tidak merepresentasikan pilihan rakyat , kecenderungan menurunnya partisipasi masyarakat, khususnya terhadap pilkada juga terjadi di Kota Bandung.
Menurut Solihin, pada Pilgub dan Pilwalkot tahun 2008, partisipasi pemilih adalah sebanyak 67,4%, jumlah pemilih menurun pada pilwalkot 2013 yang hanya diikuti 58% atau kurang dari satu juta suara dari total dpt 1,65 juta pemilih. Meski kecenderungan itu dialami pula oleh kota-kota besar lainnya, seperti Surabaya yang tingkat partisipasinya 50% dan medan 45%, saya tetap mendukung Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar dapat mencapai target partisipasi pemilih 77.5% pada Pilwalkot Bandung 2018.
Betapa tidak. Partisipasi masyarakat merupakan hal penting untuk suksesnya penyelenggaraan pemilu dan pilkada, sehingga perlu ditanamkan kesadaran bahwa kitapun memiliki kewajiban untuk berperan aktif. Bahkan ikut menumbuhkan hasrat pemilih agar konsisten menggunakan hak pillhnya. Oleh karena itu, saya mengapresiasi kegiatan sosialisasi yang diprakarsai Badan Kesbangpol Kota Bandung ini, mudah-mudahan saja mendapat respon positif dalam meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya partisipasi dalam setiap pemilu sekaligus mendorong kinerja KPU Kota Bandung agar sukses melaksanakan tahapan, program dan jadwal pilkada serentak,” ungkap Solihin.
Saya percaya para sesepuh, tokoh masyarakat dan semua unsur warga di dapil 1 mampu menjaga kerukunan dan tradisi saling menghormati perbedaan pilihan, tidak mudah terprovokasi oleh berita -berita media sosial, selalu tabayyun dan mampu menangkal hoax politik yang bisa memecah belah rakyat. Sikap dewasa dalam pilkada sangat penting, karena persoalan yang sering mengemuka seperti DPT yang tidak akurat, kurangnya kualitas dan kuantitas surat suara, terjadinya kekisruhan, money politics atau intimidasi, jika tidak disikapi secara arif terkadang berujung konflik dan merugikan masyarakat sendiri. Pemilu yang damai dan berkualitas adalah ketika masyarakat menggunakan hak pilihnya dengan baik dan benar terpeliharanya toleransi dan setiap individu menghormati hak-hak orang lain tanpa diskriminasi. Untuk menciptakan suasana seperti itu bukan pekerjaan mudah, karena proses di dalamnya tidak hanya menyangkut kewenangan KPU dan Panwaslu selaku penyelenggara pemilu, tetapi juga pemerintah beserta aparat keamanan partai poutik, dan masyarakat sebagai pemegang hak pilih. Pemilu damai dan berkualitas, hanya bisa terwujud jika terdapat sinergi antar semua pihak, dengan senantiasa mendudukkan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi atau golongan.
saya dan seluruh aparatur di lingkungan Pemerintah Kota Bandung telah mendeklarasikan dan menandatangani pakta integritas netralitas ASN dalam pelaksanaan pilkada 2018. Insya Allah semua ASN/PNS bersikap netral dan menggunakan hak pllih sebaik-baiknya.
Saya yakin pilkada 2018 berlangsung LUBER (Lancar, Umum, Bebas dan Rahasia) serta JURDIL (jujur dan adil). Karena kita selalu merawat kondusifitas Kota Bandung sebagai "rumah bersama". Dimana setiap perbedaan mendapat tempat untuk tumbuh dan berkembang dalam semangat kekeluargaan dan gotong royong; rempug jukung sauyunan bagaimanapun keragaman etnis. agama dan budaya adalah fitrah dalam kehidupan masyarakat manapun, sehingga kami berkomitmen untuk terus mengikat heterogenitas dengan program-program pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan semua pihak secara demokratis dan berkeadilan, antara lain membangun taman-taman tematik, taman sejarah, meluncurkan PIPPK, dan melaksanakan proyek-proyek unggulan pembangunan Kota Bandung mulai dari transportasi, penataan kawasan kota dan permukiman, revitalisasi pasar, hingga penanganan banjir dan genangan Cileuncang khusus banjir, kami atasi dengan enam (6) strategi yaitu membersihkan saluran air dan gorong-gorong dengan mengerahkan 2.000 orang tim gober, memperbanyak pembuatan kolam retensi, basement air, tol air, kampanye tewak nu miceun runtah dan sosialisasi angkut sampah besar. ***
Posting Komentar