Bandung, kimcipedes.com - Gedung Bandung Creative Hub yang berada di Jalan Laswi No. 7 Kota Bandung telah diresmikan oleh Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil dan Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial, Kamis (28/12/2017). Bangunan setinggi enam lantai tersebut akan menjadi surga bagi para insan kreatif di Kota Bandung.
Gedung warna warni berarsitektur unik ini dirancang untuk menjadi wadah untuk mengembangkan kreativitas, edukasi, dan laboratorium untuk berbagai sektor industri kreatif. Bangunan ini menyediakan sarana dan fasilitas lengkap agar anak-anak muda Bandung semakin semangat untuk berkreasi.
“Visi misi dari saya dan Mang Oded dulu ingin membawa Bandung menjadi kota kreatif dunia. Caranya adalah memfasilitasi ruangan, fasilitas teknologi yang biasanya sangat mahal dan tidak mudah,” ujar Ridwan.
Usai menggunting pita, Ridwan, Oded, beserta para tamu undangan mengunjungi satu persatu ruangan yang ada di BCH. Diawali dengan auditorium yang didesain seperti bioskop. Di ruangan yang terletak di lantai tiga itu, ada layar sangat lebar dengan perangkat proyektor yang mampu menayangkan gambar secara tajam sebagaimana halnya di ruang teater bioskop, lengkap dengan kursi teater yang empuk dan nyaman.
Di sana, seluruh undangan disuguhi film bisu hasil karya Komunitas Film Bandung dengan diiringi irama orkestra hidup. Ruangan itu, pesan Ridwan, kelak bisa dikelola secara baik oleh komunitas film untuk berbagai keperluan, baik pemutaran film, kelas besar, hingga seminar.
“Saya bercita-cita punya bioskop sendiri, supaya karya-karya yang mungkin tidak bisa tembus ke pasar mainstream bisa ditampilkan. Dan di sinilah tempatnya, di bioskop Bandung Creative Hub,” tutur Ridwan.
Tak hanya ruangan bioskop. Di lantai yang sama, ada pula studio musik yang diklaim tercanggih di Indonesia. Para seniman musik bisa menggunakan fasilitas tersebut untuk menciptakan kreasi musik hingga proses perekaman. Lantai ini juga menjadi lokasi pameran foto atau lukisan, ruang desain arsip, studio game, serta studio animasi dan multimedia.
Beranjak ke lantai empat, ada studio foto yang bisa dijadikan sebagai laboratorium fotografi. Di lantai yang sama, ada empat ruangan yang bisa dipergunakan sebagai ruang diskusi, rapat, maupun kelas-kelas workshop. Di sini pula letak ruang manajemen pengelola gedung tersebut.
Gedung kreatif itu juga akan memanjakan para pecinta seni fesyen. Di lantai lima, ada ruangan galeri fesyen dan studio hasta karya. Ada pula ruang serbaguna yang bisa dimanfaatkan untuk lokakarya dan kegiatan lainnya.
Ridwan memahami bahwa anak muda Bandung senang berkumpul dan berdiskusi. Maka, gedung ini juga dilengkapi dengan co-working space dan perpustakaan. Ada juga café yang menyediakan kopi-kopi berkualitas yang bisa dinikmati sambil berdiskusi memunculkan ide-ide kreatif.
“Menurut penelitian majalah Rolling Stone, orang Bandung itu hobinya nongkrong. Nongkrong yang positif itu menghasilkan ide-ide, jadilah musik, jadilah karya kreatif lainnya,” ujarnya.
Setelah gedung tersebut resmi bisa dipakai oleh warga Bandung, Wakil Wali Kota Bandung mendorong agar anak-anak muda bisa memanfaatkan fasilitas tersebut sebaik-baiknya. Dengan begitu, potensi yang dimiliki bisa terus berkembang.
“Gedung ini menjadi sebuah fasilitas agar warga lebih kreatif lagi dan mengekpresikan ide dan gagasannya. Pembagunan gedung yang kami bangun ini adalah untuk warga Bandung,” tegasnya.
Kota Bandung menaruh perhatian besar pada sektor industri kreatif ini. Pasalnya, industri ini telah menyumbang hampir 11% kepada Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung. Kehadiran Bandung Creative Hub diharapkan bisa mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi kota melalui sektor unggulan ini. ***
Posting Komentar