Jakarta, kimcipedes.com - Wali Kota Bandung, M Ridwan Kamil bersama Tokoh Arsitek Jepang, Toyo ITO menjadi narasumber dalam Indonesia Japan Architecture Forum 2017, The 4th Asia Urban Architecture Forum di Ballroom Hotel Fairmont Jalan Asia Afrika Jakarta Pusat, Kamis (09/11/2017)
Hadir memberikan sambutan dalam forum tersebut Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia Ahmad Djuhara, Pengusaha Nasional Rachmat Gobel serta arsitek dari dalam dan luar negeri.
Dalam kesempatan tersebut Ridwan berbicara lebih menekankan bagaimana dirinya mengelola kota dari kacamata arsitek menjadikan kota yang lebih manusiawi, dengan dibangunnya berbagai infrastruktur mempermudah interaksi antar manusia secara langsung.
"Saya diundang disini tidak bicara tentang kecanggihan yang bagaimanapun kita kalah, namun tentang kemanusiaan bagaimana bangunan arsitektur itu memberikan nilai tambah bagaimana kota menjadi lebih manusiawi,"
Lebih lanjut dikatakannya, "Kita jangan terjebak terpukau oleh hal-hal yang mewah yang tampak pada dasarnya kita menjadi warga kota yang teralienasi, saya tidak mau terjadi di Kota Bandung dan kebetulan saya Walikota saya membuat peraturan perilaku yang membuat di Bandung ini lebih manusiawi, bukan arsitektur yang mengasingkan namun arsitektur yang memanusiakan,"
Sebagai narasumber Ridwan berpesan bahwa sebuah kota harus terus lebih maju tanpa melupakan keseimbangan antara aspek infrastruktur, kemanusiaan dan budaya
"Saya kira kota harus maju dengan teknologinya, Jepang ini terkenal dengan negara dimana infrastruktur dan arsitektur kota sudah salah satu yang terbaik di dunia, seperti bagunan rapi sekali itu sebuah perilaku yang harus diikuti kontraktor dan arsitek di Indonesia," pungkas Ridwan. ***
Hadir memberikan sambutan dalam forum tersebut Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia Ahmad Djuhara, Pengusaha Nasional Rachmat Gobel serta arsitek dari dalam dan luar negeri.
Dalam kesempatan tersebut Ridwan berbicara lebih menekankan bagaimana dirinya mengelola kota dari kacamata arsitek menjadikan kota yang lebih manusiawi, dengan dibangunnya berbagai infrastruktur mempermudah interaksi antar manusia secara langsung.
"Saya diundang disini tidak bicara tentang kecanggihan yang bagaimanapun kita kalah, namun tentang kemanusiaan bagaimana bangunan arsitektur itu memberikan nilai tambah bagaimana kota menjadi lebih manusiawi,"
Lebih lanjut dikatakannya, "Kita jangan terjebak terpukau oleh hal-hal yang mewah yang tampak pada dasarnya kita menjadi warga kota yang teralienasi, saya tidak mau terjadi di Kota Bandung dan kebetulan saya Walikota saya membuat peraturan perilaku yang membuat di Bandung ini lebih manusiawi, bukan arsitektur yang mengasingkan namun arsitektur yang memanusiakan,"
Sebagai narasumber Ridwan berpesan bahwa sebuah kota harus terus lebih maju tanpa melupakan keseimbangan antara aspek infrastruktur, kemanusiaan dan budaya
"Saya kira kota harus maju dengan teknologinya, Jepang ini terkenal dengan negara dimana infrastruktur dan arsitektur kota sudah salah satu yang terbaik di dunia, seperti bagunan rapi sekali itu sebuah perilaku yang harus diikuti kontraktor dan arsitek di Indonesia," pungkas Ridwan. ***
Posting Komentar