M. Ridwan Kami - Walikota Bandung |
KIM Cipedes, Bandung - Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online tingkat Kota Bandung jalur non-akademik sudah selesai. Berbagai evaluasi dilakukan oleh pemerintah kota atas mekanisme penerimaan siswa baru di tingkat SD/MI dan SMP/MTs ketiga kalinya itu. Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil menuturkan, dari berbagai kendala yang ada, ia meminta jajarannya agar tetap mengedepankan asas keadilan.
Hal itu disampaikannnya saat melakukan rapat khusus tentang PPDB bersama instansi terkait di Pendopo Kota Bandung, Senin (10/5/2017).
Ridwan meminta agar segala permasalahan diselesaikan berdasarkan regulasi yang ada. “Ikuti Perwal (Peraturan Wali Kota) yang saya buat, selama ada jawaban atas problematika itu nggak usah terlalu khawatir, karena pada dasarnya kita asasnya berkeadilan,” katanya.
Salah satu masalah yang timbul adalah keterbatasan kapasitas kursi peserta didik di sekolah negeri. Di SMP, misalnya, kuota yang tersedia hanya sekitar 15.000 siswa, sedangkan yang lulus dari Sekolah Dasar mencapai 38.000 siswa. “Karena pada dasarnya kita asasnya berkeadilan, mencoba mengakomidir semuanya di negeri, tapi kan kursinya terbatas,” imbuhnya.
Namun begitu, pihaknya telah berkoordinasi dengan 114 sekolah swasta untuk penerimaan siswa baru ini. Hal itu termasuk pula penerimaan siswa miskin di sekolah-sekolah swasta itu. “Prinsip dari saya jangan sampai ada anak tidak mampu terlantar tidak sekolah,” katanya.
Ridwan sendiri optimis bahwa penyelenggaraan PPDB tahun ini bisa lebih baik dari tahun sebelumnya. Evaluasi-evaluasi dari permasalahan sebelumnya telah dilakukan dan diperbaiki dari hari ke hari. “Dinamika mah selalu ada,” pungkasnya. ***
Salah satu masalah yang timbul adalah keterbatasan kapasitas kursi peserta didik di sekolah negeri. Di SMP, misalnya, kuota yang tersedia hanya sekitar 15.000 siswa, sedangkan yang lulus dari Sekolah Dasar mencapai 38.000 siswa. “Karena pada dasarnya kita asasnya berkeadilan, mencoba mengakomidir semuanya di negeri, tapi kan kursinya terbatas,” imbuhnya.
Namun begitu, pihaknya telah berkoordinasi dengan 114 sekolah swasta untuk penerimaan siswa baru ini. Hal itu termasuk pula penerimaan siswa miskin di sekolah-sekolah swasta itu. “Prinsip dari saya jangan sampai ada anak tidak mampu terlantar tidak sekolah,” katanya.
Ridwan sendiri optimis bahwa penyelenggaraan PPDB tahun ini bisa lebih baik dari tahun sebelumnya. Evaluasi-evaluasi dari permasalahan sebelumnya telah dilakukan dan diperbaiki dari hari ke hari. “Dinamika mah selalu ada,” pungkasnya. ***
Posting Komentar