Netty Prasetyani Heryawan |
KIM Cipedes, Bandung | Maraknya penggunaan aplikasi internet di kalangan anak-anak berdampak dua sisi, yaitu, positif dan negatif. Namun, sebagai orang tua harus membuat regulasi penggunaan aplikasi internet oleh anak-anak. Hal itu diungkapkan Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat, Netty Prasetyani Heryawan usai mengikuti kegiatan Halal Bihalal di halaman gedung Sate Bandung, Selasa (4/7/2017)
Netty menjelaskan, regulasi tersebut merupakan wilayah otoritas orang tua sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab dalam proses perlindungan anak. "Seharusnya orang tua membuat regulasi kapan anak-anak menggunakan berbagai gawai atau alat komunikasi, berapa lama dan fitur apa saja yang berbahaya digunakan oleh anak-anak,"katanya.
"Orang tua harus mulai membatasi penggunaan aplikasi yang berdampak negatif bagi anak-anak termasuk acara tv yang ada di rumah harus ada perhatian orang tua,"tambahnya
Menurut istri Gubenur Jawa Barat Ahmad Heryawan ini, kini permasalahannya orang tua banyak yang termasuk ke dalam tiga kategori yaitu orang tua nyasar, bayar dan sadar. "Banyak orang tua yang ingin anaknya sholeh tapi enggak tau caranya. Juga orang tua yang menyerahkan tumbuh kembang anaknya kepada pihak lain seperti guru sekolah, guru ngaji dan Taman Pendidikan Al-Quran,"paparnya.
Namun ada orang tua yang sadar betul bahwa tanggung jawab yang utama pengasuhan anak itu ada pada keluarga. "Orang tua yang seperti inilah yang kita harapkan. Mudah-mudahan semakin banyak di Jabar dan Indonesia ,"ungkapnya
Lebih jauh Netty mengungkapkan, gempuran yang berbau negatif dari luar harus dibatasi orang tua jika imunitas di dalam keluarga sudah kuat. Hal itu merupakan analogi yang paling mudah ketika punya daya tangkal atau anti bodi apapun gempurannya kita bisa katakan tidak. "Ketika imunitas atau daya tangkal keluarga yang kuat maka akan bisa menahan gempuran dari luar. Sehingga kita bisa mengatakan say no to drug dan say no to free sex,"tuturnya.
Dia berharap adanya hari keluarga dan hari anak bisa dijadikan momentun untuk merenungkan kembali peran orang tua dalam mempersiapkan generasi yang lebih baik lagi "Karena kemarin 29 Juni diperingati sebagai hari keluarga dan 23 juli sebagai hari anak. Saya ingin monentum hari keluarga dan hari anak ini menjadi momentum untuk merenungkan kembali peran orang tuauntuk melindungi dan mempersiapkan anak-anak kita menjadi generasi yang lebih baik lagi,"pungkasnya.**
Posting Komentar