KIM Cipedes, Bandung - Selaku pemilik modal, Pemerintah Kota Bandung ingin agar perusahaan-perusahaan daerah memiliki identitas dan integritas dalam menjalankan roda institusi, termasuk PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kota Bandung. Hal itu disampaikan Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil saat mengunjungi Kantor PD. BPR, Jalan Naripan, Selasa (11/7/2017).
Kepada manajemen PD. BPR, Ridwan menegaskan bahwa bank milik daerah ini harus fokus pada pemberian kredit untuk masyarakat menengah ke bawah. Pasalnya, pangsa pasar inilah yang seringkali tidak banyak tersentuh oleh lembaga-lembaga keuangan formal lainnya.
“Di Kota Bandung ini, ada masyarakat menengah ke atas yang bisa menangkap peluang bisnis, ada juga warga menengah ke bawah yang masih bingung cara memenangkan pasar di kota yang pertumbuhan ekonominya 7,8% ini. PD. BPR inilah yang seharusnya berperan untuk membantu warga yang bingung itu,” ujar Ridwan kepada jajaran PD BPR.
Pemberian kredit kepada masyarakat menengah ke bawah bertujuan untuk meningkatkan kapasitas ekonomi mereka. Kelak, diharapkan akan lebih banyak warga yang naik tingkat kesejahteraannya melalui pinjaman dana tanpa agunan dari PD. BPR melalui Kredit Melati. “Nasehat saya, fokuslah pada menengah bawah, pemeberian mikro kredit,” imbuh Ridwan.
Selain pemberian kredit, Ridwan berharap PB. BPR bisa juga melakukan pendampingan terhadap bisnis para nasabah. Agar nantinya, bisnis yang semula kecil bisa tumbuh dan menyejahterakan warga lainnya.
Ia lantas mendorong PD. BPR untuk menjalankan mobile marketing dengan mendatangi warga untuk menawarkan program Kredit Melati. Tujuannya agar PD BPR bisa menggantikan posisi rentenir yang selalu memberikan kemudahan pinjaman tapi mencekik rakyat kecil dengan bunga yang berlipat-lipat.
“Kita selamatkan mereka dari jeratan rentenir dengan pola marketing yang sama tapi dengan sistem yang sama sekali tidak memberatkan,” ucap pria berkacamata itu.
Sebelum mengakhiri arahannya, Ridwan memotivasi staf dan manajemen PD. BPR agar senantiasa melaksanakan kinerja dengan optimal, dimulai dari memfokuskan cita-cita menjadi lembaga yang menyejahterakan masyarakat kecil.
“PD BPR harus menjadi spesialis ekonomi menengah ke bawah. Bapak dan ibu juga harus bangga jadi BPR karena dengan begitu bisa memuliakan banyak orang, dan mensejahterakan mereka yang tadinya mengalami kesulitan. Itu semangat yang harus ditanamkan,” pungkasnya.***
Posting Komentar